!--ReadMore http://trikseosimple.blogspot.com-->
--Welcome To Lisa Blog--
  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
Minggu, 23 November 2014


1. Anak Sulung Dilahirkan Untuk Belajar
Pernah tahu anak sulung yang semacam jadi tahu segalanya? Bisa jadi itu karena kelahiran mereka. Anak tertua umumnya ingin menjadi master, sedangkan akan kedua jadi pemenang. Termasuk juga kemungkinan untuk belajar. Sebuah penelitian bilang bahwa anak sulung punya peluang belajar lebih besar daripada saudaranya. Faktanya begitu, sih. Ada banyak kasus seorang anak sulung lulus kuliahnya cepat-cepat, tapi itu karena disuruh cepat lulus daripada berat-beratin beban orangtua.

2. Anak Sulung Mendapatkan Perhatian Lebih
Ah, sudahlah, nggak usah dibantah. Logika sederhana saja, ketika anak 1 dengan anak 2, perhatiannya besar mana? Seadil-adilnya perhatian ke anak ke-2, pasti anak ke-1 juga diperhatikan. Tapi waktu anak ke-1 ada, nggak ada yang mendistraksi perhatian orangtua dari dia. Apalagi kalau kemudan dihitung ke anak ke-2, ke-3, dan seterusnya.

3. Anak Sulung adalah Pemimpin Alami
Sudah pasti anak sulung menjadi figur berotoritas terhadap saudaranya. Sudah dilatih bahwa si Mas, Abang, Kakak, Mbak, itu akan dominan pada awalnya. Dan itulah yang terjadi kemudian. Bahwa kemudian ada adik yang lebih kharismatis tentunya itu lebih kepada faktor lingkungan.


4. Anak Sulung Tidak Nakal
Hampir pasti terjadi bahwa anak yang nakal itu bukan anak pertama. Anak sulung umumnya secara aktif mencari persetujuan dari orangtua dalam sebuah keputusan. Juga berpikir lebih jauh sebelum bertindak nakal. Makanya, orangtua lebih sering mengeluh, "adekmu itu..", daripada "abangmu itu.."


5. Anak Sulung Peduli Pada Hal yang Dipikirkan Orang Lain
Entah kenapa, anak sulung itu banyak berpkir soal yang orang lain pikirkan terhadap dia. Jadi mereka akan bergerak, berupaya, dan bertindak sesuai yang dipikirkan orang lain. Beda dengan anak kedua dan seterusnya yang lebih bebas dalam menghadapi sesuatu. Mungkin saja karena mereka orangnya cenderung teroganisasi terkait dengan orang-orang lain di sekitarnya karena mereka sebenarnya individual. 


1 komentar:

  1. wah makasih gan, Fakta Anak Kedua juga bisa dijadikan bahan acuan :) nice share ya gan :)

    BalasHapus